WELCOME

Senin, 22 November 2010

Sistem Penghitungan Point Badminton


Sistem perhitungan poin bulu tangkis telah mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari sistem klasik pindah bola 15 poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin.

Sistem klasik

Sistem ini berlaku sampai tahun 2002 sebelum diganti dengan sistem 5x7 poin. Sistem yang berlaku adalah sistem pindah bola atau dengan kata lain hanya pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin.
Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan dua set permainan. Dengan sistem perhiutngan poin tiap setnya sebagai berikut:

Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda

  • Satu set terdiri dari 15 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 13 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka 13 akan menentukan apakah terjadi jus 5 (permainan akan berakhir pada poin 18) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
  • Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka 14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 17) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).
  • Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 13 sama, maka tidak ada penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 14 sama.

Untuk partai tunggal putri

  • Satu set terdiri dari 11 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 9 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 9 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 11).
  • Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 11).
  • Bila keputusan jus telah diambil pada kedudukan 9 sama, maka tidak ada penambahan poin lagi bila terjadi kedudukan 10 sama.

Sistem 5x7 poin

Sistem ini hanya berlaku dari Januari sampai Agustus 2002.
Sistem yang berlaku adalah masih sistem pindah bola atau dengan kata lain hanya pemain/pasangan yang melakukan servis yang dapat meraih poin, namun berbeda dengan sistem klasik, seorang/sepasang pemain baru akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan tiga set permainan.
Tidak ada perbedaan sistem perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri. Dengan perhiutngan poin tiap setnya sebagai berikut:
  • Satu set terdiri dari 7 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 6 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 6 akan menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 8) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 7).

Kembali ke sistem klasik

Mulai Agustus 2002, sistem perhitungan kembali ke sistem klasik dengan sedikit perubahan:

Untuk partai tunggal putra dan semua partai ganda

  • Satu set terdiri dari 15 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 14 sama, pemain/pasangan yang lebih dulu mencapai angka 14 akan menentukan apakah terjadi jus 3 (permainan akan berakhir pada poin 17) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 15).

Untuk partai tunggal putri

  • Satu set terdiri dari 11 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 10 sama, pemain yang lebih dulu mencapai angka 10 akan menentukan apakah terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 12) atau tidak (permainan tetap berakhir pada poin 11).

Sistem reli 3x21 poin

Sistem ini mulai diberlakukan pada bulan Mei 2006. Tidak ada perbedaan sistem perhitungan baik untuk tunggal atau ganda maupun untuk putra atau putri.
Sistem yang berlaku adalah sistem reli poin atau dengan kata lain setiap seorang pemain melakukan kesalahan, lawan langsung memperoleh poin.
Seorang/sepasang pemain akan memenangkan pertandingan bila telah memenangkan dua set permainan. Dengan sistem perhiutngan poin tiap setnya sebagai berikut:
  • Satu set terdiri dari 21 poin.
  • Bila terjadi kedudukan 20 sama, otomatis akan terjadi jus 2 (permainan akan berakhir pada poin 22).
  • Jus 2 akan otomatis diberlakukan bila kemudian terjadi lagi kedudukan sama (permainan akan berakhir dengan selisih 2 poin).
  • Bila terjadi kedudukan 29 sama, tidak lagi diberlakukan jus (permainan akan berakhir pada poin 30).

History of The LAWS of Badminton

The Laws of Badminton have evolved over the years. Presented here are versions directly from major organizations with world standing. Most are primary sources taken direct from published material.

Historical Versions of the Laws of Badminton

  • May 2006 (IBF)- IBF adopts the 3x21 rally scoring system along with various other rules changes. Final version is available in PDF format. Appendix is also available.
  • January 2006 - IBF decides to experiment with 21-point rally scoring rules. A second draft of this new system was proposed in February. IBF will vote on this issue at next general meeting in the summer of 2006
  • August 2002 (IBF)- Recent changes to 11 points for Women's Doubles and Mixed Doubles rejected by most member nations. All events return to 15 points except Women's Singles.
  • 2002- new scoring system (IBF). 5x7 is officially abandoned and replaced by modified traditional scoring. In particular, MS and MD are 3x15 and WS, WD, XD are all 3x11. Setting at 13-all is dropped.
  • 1992 (IBF) - setting at 13-all and 14-all instituted
  • 1982 - the spin serve came and went in just a couple of years before being outlawed in 1982. This was also the first official recognition of synthetic shuttles.
    • 1982 (IBF- World Badminton, June 1982) - decisions announced
    • 1982 (BAE Handbook 1982-83 ) - first new rules
  • 1977 (USBA)
  • 1972 (ABA)
  • 1966 (ABA)
  • 1963 (ABA) - "woods" become legal
  • 1962 (ABA)
  • 1953 ( BAE Recommendations to Umpires, the Laws of Badminton, September 1954) - revised in 1953
  • 1950 ( BAE Handbook 1950-1950) - wood shots are outlawed
  • 1939 ( BAE Handbook 1939-1940) - revised in 1939
  • From 1900 to 1907 the Badminton Association of England was making announcements and printing material on badminton in Lawn Tennis and Badminton. Original copies are in the Lawn Tennis Museum at Wimbledon. Material provided by the National Badminton Museum in Milton Keynes, England. Included below are reviews of the Badminton Association Annual General Meetings.
    • 1907 -  laws relating to 6 and 8 handed games deleted. Also Ladies to play to 11 in singles instead of 15
    • 1906 - new laws clarifying serving and receiving out of turn
    • 1905 - law 8 amended relating to handicap games
    • 1904 - laws 4, 10 and 18 amended - clarifying where to stand to receive
    • 1903 - laws 11 and 15 amended - minor change of wording
    • 1901 - rectangular court adopted.
  • 1875 (Encyclopedia Britannica)
  • 1874 ( Harper's Bazaar ) Commentary and Rules, plus Court Diagram
  • 1873 (The Field)
Special thanks goes to Jill Brill of the National Badminton Museum in Milton Keynes, England. Jill spent many hours ferreting out much of the items shown here.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar